Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (KBBI)
Seiring dengan perkembangan jaman, bahasa mulai berkembang. Seperti bahasa-bahasa gaul yang biasa digunakan oleh remaja-remaja masa kini. Hal ini menunjukkan bahasa bersifat fleksibel, atau bisa berubah seiring perkembangan jaman.
Sama halnya dengan yang terjadi di kota saya, yaitu Kota Malang, disini juga sempat terjadi fenomena munculnya bahasa baru. Biasa dikenal dengan Boso Walikan, atau bisa disebut juga dengan bahasa yang dibalik balik. Hal ini sempat menjadi trending topic pada masanya, bahkan ada juga yang masih menggunakannya hingga sekarang.
Bahasa ini biasa digunakan oleh remaja-remaja. Dalam penggunaannya, bahasa ini digunakan di waktu non-formal atau saat berkumpul dengan teman-teman sebaya.Bahasa ini lebih sering digunakan secara lisan, sedangkan secara tulisan masih belum banyak digunakan. Mungkin biasa digunakan pada saat kita chattingan dengan teman-teman sepermainan.
Boso walikan biasanya menggunakan bahasa jawa khususnya bahasa malangan atau bahasa indonesia yang dibalik. Namun tidak semua kata bisa kita balik. Hanya kata tertentu saja yang bisa dibalik dan menghasilkan kata yang enak untuk diucapkan.
misal : kodew/wedok = cewek
kanep/penak = enak. dsb.
Dari kata tersebut tercipta kata kodew, yang sekiranya enak dan tidak rumit untuk diucapkan. Sedangkan kata yang sulit untuk dibalik adalah kata-kata yang panjang atau memiliki beberapa unsur huruf yang rumit.
misal : mburi(belakang) bila dibalik menjadi irubm, jadi biasa kita bulatkan menjadi irub atau bahkan tidak dibalik.dsb.
Uniknya pada bahasa ini, huruf-huruf seperti ng, dan ny, penggunaannya tidak dibalik.
misal : Malang jika dibalik menjadi Ngalam, ngerti(tahu) jika dibalik menjadi itreng. dsb.
Boso walikan juga biasa digunakan untuk nama orang. Remaja-remaja yang biasa iseng biasanya suka melakukan hal ini.
misal : Resa menjadi Aser
Ipul menjadi Lupi
Bagus menjadi Sugab
dan lain lain.
Kurang lebih seperti itu penjelasan dari Fenomena "Boso Walikan" di Kota Malang yang bisa saya paparkan. Mungkin anda bisa mencoba dan mencari sendiri kata-kata yang sekiranya bisa dan enak untuk diucapkan secara terbalik. Sampai jumpa di post berikutnya, Stay Tune!
Seiring dengan perkembangan jaman, bahasa mulai berkembang. Seperti bahasa-bahasa gaul yang biasa digunakan oleh remaja-remaja masa kini. Hal ini menunjukkan bahasa bersifat fleksibel, atau bisa berubah seiring perkembangan jaman.
Sama halnya dengan yang terjadi di kota saya, yaitu Kota Malang, disini juga sempat terjadi fenomena munculnya bahasa baru. Biasa dikenal dengan Boso Walikan, atau bisa disebut juga dengan bahasa yang dibalik balik. Hal ini sempat menjadi trending topic pada masanya, bahkan ada juga yang masih menggunakannya hingga sekarang.
Bahasa ini biasa digunakan oleh remaja-remaja. Dalam penggunaannya, bahasa ini digunakan di waktu non-formal atau saat berkumpul dengan teman-teman sebaya.Bahasa ini lebih sering digunakan secara lisan, sedangkan secara tulisan masih belum banyak digunakan. Mungkin biasa digunakan pada saat kita chattingan dengan teman-teman sepermainan.
Boso walikan biasanya menggunakan bahasa jawa khususnya bahasa malangan atau bahasa indonesia yang dibalik. Namun tidak semua kata bisa kita balik. Hanya kata tertentu saja yang bisa dibalik dan menghasilkan kata yang enak untuk diucapkan.
misal : kodew/wedok = cewek
kanep/penak = enak. dsb.
Dari kata tersebut tercipta kata kodew, yang sekiranya enak dan tidak rumit untuk diucapkan. Sedangkan kata yang sulit untuk dibalik adalah kata-kata yang panjang atau memiliki beberapa unsur huruf yang rumit.
misal : mburi(belakang) bila dibalik menjadi irubm, jadi biasa kita bulatkan menjadi irub atau bahkan tidak dibalik.dsb.
Uniknya pada bahasa ini, huruf-huruf seperti ng, dan ny, penggunaannya tidak dibalik.
misal : Malang jika dibalik menjadi Ngalam, ngerti(tahu) jika dibalik menjadi itreng. dsb.
Boso walikan juga biasa digunakan untuk nama orang. Remaja-remaja yang biasa iseng biasanya suka melakukan hal ini.
misal : Resa menjadi Aser
Ipul menjadi Lupi
Bagus menjadi Sugab
dan lain lain.
Kurang lebih seperti itu penjelasan dari Fenomena "Boso Walikan" di Kota Malang yang bisa saya paparkan. Mungkin anda bisa mencoba dan mencari sendiri kata-kata yang sekiranya bisa dan enak untuk diucapkan secara terbalik. Sampai jumpa di post berikutnya, Stay Tune!
hoam
BalasHapus